SENSE OF BELONGING BANSER : STUDI ATAS KONSEPSI BELA NEGARA DAN PENDIDIKAN ISLAM DI SATKORYON BANSER PASIRIAN
DOI:
https://doi.org/10.55120/sirajuddin.v2i1.580Keywords:
Sense of belonging, Studi atas konsepsi bela negaraAbstract
Sense of belonging banser : studi atas konsepsi bela negara maka dapat diambil kesimpulan ada dua jenis pemahaman sikap yaitu sikap Sense of belonging dan sikap bela negara. Sikap Sense of belonging ada karena kesadaran dari individu pada sebuah kelompok.
Sikap Sense of belonging maupun sikap bela negara keduanya memiliki sisi persepsi masing-masing, dengan adanya agenda-agenda khusus seperti agenda besar rutinitas setiap tahun, kegiatan-kegiatan rutin setiap bulan, peringatan hari besar islam, dan lain-lain. Ada hubungan antara Sense of belonging dan bela negara, bahwa pemahaman terkait bela negara dibutuhkan Sense of belonging.
Sehingga semua anggota dapat langsung merespon pemahaman tersebut, dan kemudian dilanjutkan ke dalam pemahaman tentang bela negara melalui eksistensi banser sendiri yang dibawah naungan Nahdlatul Ulama’, Sehingga ada tindak lanjut dari pemahaman tersebut. Sense of belonging sangat berarti bagi anggota banser, karena kebanyakan dari anggota banser NU memanfaatkan Sense of belonging dalam membela negara sebagai acuan dalam gerakan Banser NU, kedisiplinan, implementasi, keikhlasan dan sebagainya.
Dari sinilah maka Sense of belonging anggota banser mulai bertambah, bahkan kini banser NU ini sudah merambah ke kancah luar negeri dengan nama Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama’ (PCINU). Selain itu penerapan Sense of belonging bukan hanya pada organisasi seperti banser, Melainkan suatu kelompok baik itu komunitas, pertemanan dan perkumpulan pasti ada Sense of belonging di dalamnya.
References
Banuaji, Sabat. Wiwik Widayati, Astuti, Puji. Peran Gerakan Pemuda Ansor dalam Penguatan Civil Society di Kabupaten Jepara.
Baumeister & Leary, The need to belong: Desire for Interpersonal attachments as a fundamental human motivation, Psychological Bulletin, 117 (3), 1995.
EYLF-The Early Years Learning Framework Professional Learning Program, E-Newsletter No.17, 2011.
Hagerty&Patusky, Sense of belonging: a vital mental health concept. Archives of Psychiatric Nursing, 6, 172-177, 1995.
Hasan, Iqbal. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. (Jakarta: Ghalia Indonesia 2002), 137.
Moleong, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011).
Osterman, Students’ need for belonging in the school community.Review of Education Research, 70, 323-367, 2000.
Prastowo, Andi. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. (Jojakarta: Ar-Ruzz Media, 2012), 242.
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. (Bandung: Alfabeta, 2010), 15.
Suharsaputra, Uhar. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan, (Bandung: Aditama Refika. 2012), 209.
Shlomi, The Relationship between childhood family instability, secure attachment, and the sense of belonging of oungadults. Paper, Okanagan: University of British Columbia. 2010.
Ting, Motivational beliefs, etnic identity and sense of belonging: Relations to scholl engagement and academic achievement, 2010.
Ulum, M. Tradisi Dakwah Nahdlatul Ulama (NU) di Indonesia. Al Iman: Jurnal Keislaman dan Kemasyarakatan, 2017 - ejournal.kopertais4.or.id
Walz, The Relationship between college students‟ use of social networking sites and their sense of belonging. Approval of the Psy. Dissertation, (University of Hartford: United States, 2008).
Zhao, Cultivating the Sense of belonging and Motivating User Participation in Virtual Communities: A Social Capital Perspective, International Journal of Information Management, 32, 2012