https://www.ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/issue/feedSIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam2025-07-05T15:09:32+00:00Mohammad Sholehuddin, M.Esholepasopati@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>S</strong><strong>irojuddin Journal: The Journal of Islamic Education Studies and Research </strong>is published by Miftahul Ulum School of Sharia Sciences of Lumajang. This journal contains the texts of the results of studies and research by Islamic Education researchers and academics ; sciences related to Islamic Education, Management of Islamic Education, and boarding school. The publication of the Sirojuddin Journal is carried out twice a year, in December and June.</p> <p>The publication of the Sirojuddin Journal is carried out twice a year, in December and June.</p> <p>(<a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20211229370831234">E-ISSN: 2809-6134</a>)</p> <p>(<a href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20211231311431838">P-ISSN: 2809-6606</a>)</p> <p><strong>Official Address</strong> : Jalan Raya Banyuputih Kidul Jatiroto Po. Box. 101 Lumajang 67355 Jawa Timur Telp. (0334) 882800</p> <p><strong>Email</strong>: jurnalsirajuddin@gmail.com</p>https://www.ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2182MENGENAL ALAM SEKITAR UPAYA MENINGKATKAN LITERASI SAINS SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL) DI SD/MI2025-05-30T08:10:53+00:00Siti Mutmainahiinimut07@gmail.comUmi Farihahemail.u_farihah@yahoo.comIndah Wahyuniemail.indahwahyuni@uinkhas.ac.id<p>This study aims to describe efforts to improve students’ science literacy through contextual learning that connects science materials with the natural environment surrounding elementary school students. The research employed a descriptive qualitative approach and was conducted at SDN Mangli 1 Jember and MIN 3 Jember. Informants included the school principals, science teachers, students’ parents, and students in grades IV and V. Data were collected through in-depth interviews, observation, and documentation, and analyzed thematically using the Miles and Huberman model with source and technique triangulation. The findings revealed that efforts to improve science literacy were carried out by actively involving students in observation, simple experiments, and reflection on natural phenomena in their surroundings. Contextual learning was implemented through the integration of CTL (Contextual Teaching and Learning) principles such as inquiry, learning community, and authentic assessment. The school environment was utilized as a learning resource that encouraged student engagement and the development of science process skills. Learning activities that connected subject matter to real-life contexts effectively fostered curiosity, critical thinking skills, and environmental awareness. This study recommends that teachers consistently apply locally contextualized learning as a strategy to enhance science literacy at the elementary level. Furthermore, involving parents and the community is essential to support more meaningful science learning for students.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islamhttps://www.ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2141PARADIGMA PERKEMBANGAN KURIKULUM DARI K13 KE KURIKULUM MERDEKA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI MADRASAH IBTIDAIYAH2025-04-24T16:04:28+00:00Siti Maimunastmaimuna2203@gmail.comImron Fauzi imronfauzi@uinkhas.ac.idMukni’ah Mukni’ah@lecture.uinkhas.ac.id<p>Artikel ini membahas paradigma perkembangan kurikulum dari K13 ke Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kepustakaan (library research) yaitu dengan cara menghimpun data dari berbagai sumber literatur dengan cara meliputi buku-buku, prosiding seminar nasional, dan artikel-artikel ilmiah yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan K13 menekankan pada pendekatan tematik integratif dengan mengutamakan kompetensi siswa melalui pembelajaran berbasis penguatan literasi, penanaman karakter, serta penerapan asesmen autentik. Pada kurikulum ini, materi pembelajaran Bahasa Indonesia disusun secara terpadu dengan berbagai mata pelajaran lainnya, dan lebih fokus pada pencapaian kompetensi dasar serta indikator pencapaian yang telah ditetapkan.. Kurikulum Merdeka pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI memiliki ciri khas yang berbeda, antara lain penekanan pada pemahaman dan keterampilan literasi, pembelajaran berbasis proyek, serta penanaman nilai-nilai kemandirian dan kreativitas. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Kurikulum Merdeka juga lebih mengutamakan pengembangan kompetensi melalui pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis pada potensi serta kebutuhan lokal siswa. Selain itu, asesmen pada Kurikulum Merdeka bersifat formatif dan diarahkan pada pencapaian perkembangan siswa secara holistik, bukan sekadar mengukur hasil akhir.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islamhttps://www.ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/1929KONSEP DASAR SUPERVISI PENDIDIKAN2024-08-09T15:30:43+00:00Ahmad Rafi Uddin Haqahmadrafiuddin0401@gmail.comTri Prasetyo Utomoprasetya1984@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Bagaimana Pengertian Supervisi Pendidikan, (2) Bagaimana Tujuan Supervisi Pendidikan, (3) Bagaimana Prinsip Supervisi Pendidikan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif menggunakan metode studi kepustakaan. Supervisi Pendidikan adalah pengawasan terhadap kegiatan akademik yang berupa proses belajar mengajar, pengawasan terhadap guru dalam mengajar. pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan teknis edukatif di sekolah, bukan sekedar pengawasan fisik terhadap fisik material. Tujuan Supervisi Pendidikan yaitu meningkatkan kemampuan secara profesional dan teknik bagi guru, kepala sekolah serta personil sekolah lainnya agar proses pendidikan yang telah disusun mampu berjalan sesuai yang diharapkan. Supervisi Pendidikan memiliki 4 Pripsip, yaitu : Prisip ilmiah, Prinsip demokratis, Prinsip Kerjasama, Prinsip konstruktif dan kreatif.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islamhttps://www.ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2139ANALYSIS OF IBRAHIM MUSTHAFA'S THOUGHTS IN THE DEVELOPMENT OF NAHWU SCIENCE: CRITICAL AND EPISTEMOLOGICAL ANALYSIS2025-04-18T16:02:28+00:00Candra Agus Saputracandraagus1808@gmail.comMuhammad Attila Rifianandamuhattila13@gmail.com Akhmad Aliudin ahmadaliudin523@gmail.comFauzi Ridwansultanoji651@gmail.com<p><em>This study aims to examine the thoughts of Ibrāhīm Mu</em><em>ṣṭ</em><em>afā in the renewal of Arabic grammar (nahwu) through a critical and epistemological approach. Recognized as a reformist in Arabic linguistics, Ibrāhīm Mu</em><em>ṣṭ</em><em>afā sought to simplify and modernize traditional nahwu to make it more functional, communicative, and relevant to contemporary language learning needs. In his seminal work I</em><em>ḥ</em><em>yā’ an-Na</em><em>ḥ</em><em>wi, he presents sharp critiques of the complexities of classical grammar, particularly the concept of ‘āmil, the i‘rāb system, and the excessive reliance on speculative analogical reasoning. This research uses a qualitative library research method with an epistemological-comparative analysis, especially by contrasting the perspectives of Ibrāhīm Mu</em><em>ṣṭ</em><em>afā with those of Imam Sībawaih, the foundational figure of classical nahwu. The findings reveal that Ibrāhīm Mu</em><em>ṣṭ</em><em>afā offers a deep transformation in structure, terminology, and teaching methods of nahwu, making it simpler and more meaningful. His ideas represent a paradigm shift from a rigid textual tradition to a practical and contextual linguistic framework, bridging classical heritage with modern linguistic discourse.</em></p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islamhttps://www.ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2074 ANALISIS PERILAKU BULLIYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR DAN CARA PENCEGAHANNYA2025-07-04T22:32:22+00:00Evi Yulianieviy717@gmail.comBarkah Agustina barkah@staimlumajang.ac.idRofiihrofiih@staimlumajang.ac.id<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis fenomena bullying yang terjadi di MI Miftahul Ulum Banyuputih Kidul serta dampaknya terhadap motivasi belajar siswa. Penelitian ini melibatkan 29 siswa, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan. Hasil penelitian menunjukkan adanya tiga bentuk bullying yang terjadi di sekolah, yaitu bullying fisik, verbal, dan mental. Siswa sering kali mengalami bullying fisik berupa dorongan, pukulan, serta perlakuan iseng lainnya. Dampak dari bullying ini sangat mempengaruhi motivasi belajar siswa, dengan banyak di antaranya merasa terisolasi, kurang percaya diri, dan enggan berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran. Penurunan motivasi belajar juga mengarah pada penurunan prestasi akademik serta munculnya gangguan emosional seperti kecemasan dan depresi. Sebagai solusi, penelitian ini merekomendasikan beberapa pendekatan untuk meningkatkan motivasi belajar korban bullying, antara lain dengan memberikan dukungan emosional, menetapkan tujuan belajar yang realistis, menciptakan lingkungan belajar yang aman, serta memberikan penguatan positif. Selain itu, pendidikan tentang empati juga dianggap penting untuk mencegah perilaku bullying dan menciptakan hubungan yang lebih sehat antara siswa. Dengan demikian, upaya pencegahan dan intervensi yang tepat diharapkan dapat mengurangi dampak negatif bullying terhadap perkembangan siswa.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islamhttps://www.ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2308IMPLEMENTASI NILAI-NILAI ISLAM DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR2025-07-04T23:23:48+00:00Mochammad Afifuddinmochammad.afifuddin94@gmail.comMohammad Sholehuddinsholepasopati@gmail.com<p>Penanaman nilai-nilai Islam sejak dini merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter dan moral peserta didik. Pendidikan dasar sebagai tahap awal dalam proses pembelajaran formal menjadi sarana strategis untuk menginternalisasikan ajaran Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji sejauh mana nilai-nilai Islam diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan dasar di Indonesia, baik secara eksplisit dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) maupun secara implisit dalam pembelajaran lintas mata pelajaran. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi pustaka dan observasi lapangan terbatas pada beberapa sekolah dasar di wilayah Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun nilai-nilai Islam telah diakomodasi dalam kurikulum, pelaksanaannya sangat tergantung pada kompetensi guru, dukungan lingkungan sekolah, serta integrasi antarmata pelajaran. Penelitian ini merekomendasikan pelatihan berkelanjutan bagi guru dan penguatan budaya sekolah yang Islami sebagai upaya optimalisasi implementasi nilai-nilai Islam dalam kurikulum pendidikan dasar.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islamhttps://www.ejournal.stismu.ac.id/ojs/index.php/sirajuddin/article/view/2313KONSEP POLA ASUH ANAK DALAM MEMBANGUN GENERASI QUR’ANI (STUDI EDUKATIF Q.S LUQMAN AYAT 13-19)2025-07-05T15:09:32+00:00Nabila Amalianabila@staimlumajang.ac.idDiana Durrotul Lum’ahdianadurrotul@gmail.comImaniar Mahmudaimaniar@iaimlumajang.ac.id<p>Degradasi moral merupakan fenomena yang nyaris melanda masyarakat Indonesia di semua kalangan. Tujuan dari artikel ini adalah untuk mempelajari metode pengasuh Qur'ani yang ditemukan dalam Surat Luqman ayat 13–19 sebagai model pendidikan untuk membentuk generasi Qur'ani. Dalam penelitian ini, pendekatan kualitatif digunakan. Penelitian ini menyelidiki literatur tafsir klasik dan kontemporer serta literatur pendidikan Islam. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dan metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lima komponen utama terlibat dalam perawatan Luqman terhadap anaknya: tauhid, kesadaran akan pengawasan Allah, pendidikan ibadah dan akhlak, pembentukan etika sosial, dan cara berkomunikasi yang penuh kasih sayang dan hikmah. Membentuk orang yang beriman, berakhlak mulia, dan bertanggung jawab secara sosial sangat dipengaruhi oleh prinsip-prinsip ini. Pola asuh ini tidak hanya relevan untuk keluarga Muslim; juga dapat dimasukkan ke dalam sistem pendidikan formal dan non-formal untuk membangun generasi yang berkarakter Islami dan mampu menghadapi tantangan zaman. Dengan menggunakan Al-Qur'an sebagai landasan pendidikan, generasi Qur’ani diharapkan dapat membangun secara menyeluruh dalam hal spiritual, moral, dan sosial.</p>2025-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 SIRAJUDDIN : Jurnal Penelitian dan Kajian Pendidikan Islam